Hadits-Hadits Perbaikan Hati
Bersama Pemateri :
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr
Hadits-Hadits Perbaikan Hati adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Hadits-Hadits Perbaikan Hati. Pembahasan ini disampaikan oleh Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada Senin, 11 Safar 1445 H / 28 Agustus 2023 M.
Kajian Islam Ilmiah Tentang Hadits-Hadits Perbaikan Hati
إِنَّ الحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الَحرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ أَلاَّ وِإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلَا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ صَلُحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ – رَوَاهُ البُخَارِي وَمُسْلِمٌ
“Sesungguhnya perkara yang halal itu jelas dan perkara yang haram itu jelas dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat, kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Siapa yang menghindarkan dirinya dari perkara-perkara syubhat maka dia akan bersih agamanya dan akan bersih harga dirinya. Siapa yang terjerumus dalam syubhat maka suatu saat dia akan terjerumus dalam perkara yang haram. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar daerah terlarang, lama-lama hewan gembalaanya tersebut akan masuk di daerah terlarang.
Ketahuilah bahwasannya setiap raja itu ada daerah larangannya. Dan ketahuilah bahwasannya daerah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan olehNya. Ketahuilah bahwasanya dalam tubuh itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuh. Dan jika rusak, maka rusak pula seluruh anggota tubuh. Ketahuilah dia adalah qalbu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini merupakan landasan yang sangat agung tentang bagaimana kita harus memperbaiki qalbu kita. Bahwasanya anggota tubuh yang lainnya mengikuti hati. Kalau hati baik, maka yang lain juga baik. Kalau hati buruk, maka menjadi buruk pula anggota tubuh yang lain.
Hati adalah Landasan
Ini telah dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullahu Ta’ala. Beliau berkata: kesimpulannya bahwasanya hati adalah landasan. Ini sebagaimana perkataan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu: “Hati adalah raja anggota tubuh, dan anggota tubuh adalah anak buahnya dari raja tersebut. Kalau sang raja baik, maka baik pula pasukannya. Kalau rajanya buruk, maka buruk pula pasukannya.”
Ini juga sebagaimana yang diisyaratkan adalah hadits yang kita bahas tadi. Oleh karenanya, baiknya hati atau rusaknya hati berkonsekuensi rusaknya anggota tubuh, atau baiknya anggota tubuh yang lain.
Perhatikan, semua yang Allah wajibkan pada hamba, perintah maupun yang Allah larang untuk ditinggalkan, semuanya kembali kepada hati. Karena hati yang menjadi pusat perhatian. Meskipun tentunya diwajibkan bagi anggota tubuh hanya mengikuti hati tersebut.
Jika seorang hamba diperintah dengan satu perintah untuk dikerjakan atau larangan untuk ditinggalkan, maka sesungguhnya hati yang mengetahui dan hati yang diharapkan ketaatannya. Karena kalau hati taat, maka yang lain akan taat. Karena hati mengetahui perintah tersebut sebelum anggota tubuh yang lain melaksanakannya. Hati yang tunduk, mengetahui, taat, baru anggota tubuh yang lain melakukannya.
Contoh seperti shalat, secara dhahir dia adalah perbuatan tubuh. Zakat secara zahirnya juga adalah mengeluarkan uang. Puasa demikian juga. Tetapi kalau seorang dengan hatinya tidak mau mengerti tentang shalat, zakat, dan puasa, bagaimana dia bisa menjalankan ibadah tersebut?
Demikian juga, kalau hatinya tidak mau menjalankan perintah tersebut, maka dia tidak akan bisa shalat, tidak akan zakat, tidak akan puasa. Jadi kembalinya kepada hati. Hati mau shalat atau tidak? Kalau hati mau shalat, maka badan nurut.
Maka dari sini tidak tahu, bahwasanya hati adalah landasan. Sedangkan anggota tubuh yang lain hanyalah mengikuti.
Kemudian Syaikhul Islam berkata: Oleh karenanya, Allah berfirman tentang orang yang masuk neraka, kata Allah:
فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلَّىٰ
“Dia tidak membenarkan dan dia tidak shalat.” (QS. Al-Qiyamah[75]: 31)
Allah mendahulukan “dia tidak membenarkan (hatinya bermasalah).” Makanya dia tidak shalat.
وَلَٰكِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
“Akan tetapi orang tersebut mendustakan, maka dia berpaling.” (QS. Al-Qiyamah[75]: 31)
Orang tersebut hatinya mendustakan, maka anggota tubuhnya berpaling. Jadi, semuanya kembali kepada hati.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 yang penuh manfaat ini.
Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Hadits-Hadits Perbaikan Hati
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53265-hadits-hadits-perbaikan-hati/